Setelah Speedup merilis Smartwatch besutannya yang mengusung Android Kitkat pertama untuk wearable device, bisa jadi akan dilanjutkan dengan peluncuran produk sejenis oleh para produsen merek lokal lainnya. Misalnya saja oleh Advan.
"Untuk wearable device, kami sebenarnya minat tapi kita lihat dulu kegunaannya. Kalau masyarakat sudah lari ke sana, pasti kita ikut bermain," kata Tjandra Lianto, Direktur Pemasaran Advan kepada detikINET di Senayan City, Jakarta.
"Sekarang ini orang memang banyak yang kepengin wearable device, seperti smartwatch, fitness tracker, atau bahkan kacamata seperti Google Glass, tapi mereka belum terlalu butuh. Baru sekadar gadget yang nice to have saja, belum to need," paparnya.
Lebih lanjut katanya, faktor lain yang jadi kendala adalah masih mahalnya harga untuk memproduksi wearable gadget. Google Glass misalnya, menurut Tjandra, bikin produk seperti itu pasti mahal untuk biaya riset dan pengembangannya (R&D).
Dan pada akhirnya, karena produk itu masih mahal, produksinya pun menurutnya sengaja dibuat terbatas. Sehingga, beban biaya riset itu pun dialihkan ke para pengguna pertama yang memang biasanya berani beli mahal untuk produk yang baru.
"First time user itu egonya tinggi. Uang biasanya bukan masalah buat mereka, karena ada kebanggaan tersendiri karena mereka bisa pakai produk pertama dibandingkan pengguna lainnya," pungkasnya.
(rou/tyo)