"Ini buah modernisasi jaringan yang telah dilakukan sejak tahun lalu," ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (7/5/2015).
Jaringan baru Indosat ini mengimplementasikan teknologi DC HSPA+ agar pelanggan dapat menikmati berbagai pengalaman menggunakan layanan data seperti streaming acara televisi live dengan lebih lancar, mengunduh berbagai file lebih cepat, dan lainnya.
"Smart devices sekarang banyak yang sudah bisa digunakan di jaringan DC HSPA+. Kita keluarkan kartu perdana khusus dengan masa aktif tiga bulan berkuota 3GB tanpa batasan waktu. Bagi pelanggan lama bisa berlangganan paket Super Internet 8GB," jelasnya.
Indosat berharap, implementasi dari teknologi baru di jaringannya bisa menggenjot kontribusi layanan data bagi total omzet perseroan di masa mendatang.
"Sekarang kontribusi layanan data ke pendapatan itu sekitar 20% hingga 30%, kita maunya tiga tahun mendatang bisa menjadi 50%. Modernisasi ini bisa menekan efek gunting dari trafik data yang besar tetapi memberikan pendapatan kecil," papar Alex Rusli lebih lanjut.
Dengan modernisasi jaringan dari sisi pengelolaan juga menjadi lebih efisien di beban operasional, churn rate bisa ditekan, dan ada kenaikan di sisi konsumsi pengguna. Kabarnya, dari sisi harga BTS baru yang dipasang Indosat lebih murah 25% hingga 50% dibanding membeli BTS dengan standar lama.
"Kalau layanan stabil, pelanggan tidak akan pindah. Kita memang harapkan trafik data naik, untuk suara walau pertumbuhan lambat, minimal bisa mendapatkan kualitas layanan bagus," katanya.
Dalam catatan, Indosat tahun ini memiliki belanja modal sekitar Rp 8 triliun. Sekitar 70% dari belanja modal dialokasikan untuk modernisasi jaringan.Kegiatan modernisasi ini mencakup peningkatan BTS 2G ke BTS 3G, bahkan 4G.
(rou/fyk)