Dalam email yang diterima detikINET, Senin (5/5/2014), aplikasi yang diberi nama Quick Disaster ini diklaim mereka sebagai yang pertama hadir dari Indonesia untuk dibenamkan langsung di kacamata pintar Google tersebut.
Daniel Oscar Baskoro, salah satu anggota tim riset mengatakan, bahwa aplikasinya ini dipilih untuk Google Glass karena kacamata pintar ini jauh lebih cepat dan lebih ringkas ketimbang menggunakan perangkat mobile.
"Kita berpikir suatu saat perangkat digital ini akan melekat pada tubuh manusia seperti halnya teknologi jam pintar atau gelang pintar," tulis Daniel yang membuat aplikasi ini bersama timnya yang terdiri dari Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini dan Maulana Rizki.
Dijelaskan, aplikasi Quick Disaster besutan para mahasiswa UGM ini bisa menampilkan informasi secara visual mengenai tahapan solusi untuk mengantisiapasi dampak bencana, setidaknya dari sembilan jenis yang berbeda, Mulai dari erupsi gunung berapi, tanah lonsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran, hingga tsunami.
"Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi bencana saat kejadian bencana berlangsung," tambah Sabrina Anggraini, anggota tim lainnya.
Untuk saat ini aplikasi Quick Disaster masih dalam tahap riset dan pengembangan, pasalnya masih ada beberapa fitur yang masih perlu disempurnakan. Dalam waktu dekat, kata Sabrina, aplikasi ini rencananya akan dipresentasikan dalam konferensi internasional di Eropa dan Amerika Serikat.
(tyo/rou)