Pencuri Berkedok Situs Belanja Online

Jakarta - Semakin digandrunginya belanja online membuat para penjahat cyber mengarahkan bidikan ke toko virtual tersebut. Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan cara phishing.

Phishing adalah jenis penipuan di internet yang digunakan oleh para penjahat untuk memikat pengguna agar memberikan data mereka (login account, password dan informasi pribadi lainnya) dengan membuat halaman web palsu meniru website online populer.


Sekilas tampilan situs belanja abal-abal tersebut tampak sangat mirip dengan situs aslinya. Bahkan ada yang nama alamat situsnya begitu identik, tinggal berbeda beberapa huruf.


Jadi memang butuh kejelian di sini, pastikan Anda mengetik alamat situs yang dituju dengan benar, serta jangan asal klik lewat link yang didapat dari email spam alias yang tak jelas siapa pengirimnya.


Menurut data Kaspersky, tahun lalu, proporsi phishing keuangan dari keseluruhan serangan phishing mengalami penurunan sebanyak 2,7% dibandingkan 2013, terutama karena penurunan pada level phishing perbankan. Pada saat yang sama, terdapat kenaikan pada proporsional phishing yang menargetkan kategori keuangan lainnya.


Dalam kategori sistem pembayaran, penjahat cyber sebagian besar menargetkan data milik pengguna kartu Visa (31,02% terdeteksi), PayPal (30,03% terdeteksi) dan American Express (24,6% terdeteksi).


Pada waktu yang sama, di 2014 deteksi terhadap halaman phishing menyebutkan bahwa PayPal melihat pangsa mereka jatuh sebesar 14,09% apabila dibandingkan dengan 2013.Next


(ash/fyk)