Bisnis Mobile Advertising Bisa Tembus Rp 110 Triliun




ilustrasi (ist)


Jakarta - Ponsel dan tablet PC telah menjadi ladang iklan yang menggiurkan untuk bisnis mobile advertising. Angkanya tidak main-main, omzet bisnisnya secara global di tahun 2013 ini diperkirakan bisa menembus USD 11,4 miliar atau setara Rp 110 triliun.

Demikian riset yang dipaparkan Gartner, seperti detikINET kutip dari Celluler-News, Minggu (20/1/2013). Angka itu tumbuh 20% dari pencapaian 2012 lalu yang sebesar USD 9,6 miliar atau sekitar Rp 92,4 triliun.


Omzet bisnis ini diperkirakan masih bisa menembus USD 24,5 miliar atau sekitar Rp 235,5 triliun pada 2016 nanti karena mobile advertising membuka peluang bagi pengembang aplikasi, penyedia platform, dan agency periklanan yang khusus bergerak di bidang ini.


"Pasar mobile advertising tumbuh cepat dari yang diperkirakan karena naiknya penggunaan smartphone dan tablet, seiring pergeseran perilaku masyarakat terhadap komputer dan perangkat bergerak. Pesatnya bisnis mobile advertising juga tak bisa dilepaskan dari mahalnya beriklan di media cetak," ujar Stephanie Baghdassarian, Research Director Gartner.


Research Vice President Gartner Andrew Frank menambahkan, strategi komunikasi menggunakan mobile advertising harus diintegrasikan dengan media lainnya agar kampanye iklan bisa tepat sasaran.


Untuk kawasan Asia Pasifik, cepatnya adopsi dari digital konten menjadikan Korea Selatan dan Jepang memimpin untuk mobile advertising. Tetapi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari China dan India juga dinilai menjanjikan karena kelas menengahnya terus tumbuh.


( rou / rou )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!