Foto Morel yang dipublish di surat kabar (Ist.)
Jakarta - Kasus mengenai penyalahgunaan foto kembali bergulir. Kali ini, kasus yang sudah sampai ke ranah hukum tersebut melibatkan seorang pengguna Twitter dan dua kantor berita terkemuka.
Mengapa kasus ini banyak mendapat perhatian? Reuters melaporkan bahwa kasus berikut adalah salah satu kasus pertama yang menangani bagaimana sebuah foto yang diposting oleh user dan bisa ditonton publik melalui media sosial, bisa dipakai oleh pihak ketiga untuk tujuan komersil.
Adalah Agence France-Presee (AFP) dan The Washington Post yang diputuskan bersalah oleh hakim distrik Alison Nathan di Manhattan atas kasus yang diajukan pada tahun 2010 tersebut.
Nathan mengatakan, dua kantor berita itu telah menyalahgunakan foto milik fotografer Daniel Morel yang diposting di Twitter. Atas aksi itu, mereka telah melakukan pelanggaran hak cipta.
Begini awal mulanya. Kala itu Morel memposting 13 foto di Twitter yang ia ambil saat terjadi gempa bumi Haiti di bulan Januari 2010. Namun belakangan, foto yang menampilkan seorang wanita yang terjebak di puing-puing bangunan itu 'dicomot' oleh AFP tanpa seijin Morel.
AFP lantas mendistribusikan sejumlah foto Morel ke agensi foto Getty Images. Bahkan The Washington Post yang adalah klien Getty, ikut terseret kasus ini sebab mempublish 4 dari foto yang dimaksud, ke situsnya.
Pihak AFP awalnya teguh berpendapat bahwa jika sebuah foto sudah muncul di Twitter, maka konten tersebut bebas dipakai. Kantor berita ini juga yakin bahwa ToS Twitter memberikannya ijin untuk memakai foto Morel.
Namun rupanya hakim berkata lain. Nathan menegaskan bahwa Terms of Service (ToS) Twitter, tidak memberikan ijin pada agensi berita untuk mempublish image tanpa adanya 'lampu hijau' dari Morel terlebih dulu.
Memang, ia mengatakan bahwa aturan itu membolehkan melakukan repost dan rebroadcast seperti retweet, namun bukan untuk pemakaian dengan tujuan komersil.
Twitter sendiri tidak ikut ambil bagian dalam kasus tersebut. "Sudah menjadi kebijakan kami, pengguna Twitter memiliki foto mereka sendiri," tukas juru bicara mereka seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/1/2013).
( sha / fyk )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!