Penduduk Sedikit, Kenapa Telkom Ekspansi Timor Leste?




Telkomcel (tyo/detikINET)


Dili - Masih berumur 10 tahun menjadi negara dan jumlah penduduk yang belum terlalu besar, Telkom percaya diri mengekspansi industri telekomunikasi Timor Leste melalui Telkomcel. Apa alasannya?

Direktur Utama Telkom Arief Yahya menyatakan bahwa kendati jumlah penduduk kecil namun rata-rata ARPU (Average Revenue Per User) di Bumi Lorosae termasuk tinggi, bahkan dibandingkan di Indonesia.


"Di sini ARPU rata-rata USD 10, bahkan lebih tinggi dari Indonesia yang hanya Rp 35 ribu (sekitar USD 3,5). Memang, jumlah penduduk yang belum banyak itu juga berpengaruh. Kalau nanti di Timor Leste semakin banyak penggunanya, nanti biasanya ARPU juga turun. Lumrah itu," kata Arief, di Dili, Timor Leste.


Telkomcel memang bukan operator asing pertama yang melakukan ekspansi ke Timor Timur. Sebelumnya sudah ada Timor Telecom (Portugal) dan Viettel. Namun Telkomcel yakin mampu menggaet 60% pangsa pasar.


"Selain teknologi yang kita berani bilang paling baru. Kita juga menarik jaringan dari Atambua, sehingga lebih cepat dan efisien. Kompetitor tak bisa, mereka harus bangun benar-benar baru," lanjutnya.


Sementara itu, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao berharap kerjasama ini dapat berjalan lancar dan lebih erat lagi.


Di Timor Leste, Telkomcel sendiri mendapatkan tiga lisensi di rentang frekuensi 900 Mhz, 1800 MHZ dan 2,1 GHz. khusus di 900 MHz rencananya akan dibuat untuk 3G.


Demi mempelancar trafik yang masuk ke luar negeri, dua tahun lagi Telkomcel dan Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) akan membangun jaringan fiber optic dari Atambua ke Timor Leste. Biaya yang dikeluarkan diperkirakan mencapai USD 5 juta.


( tyo / ash )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!