Omzet Candy Crush Tembus Rp 5 Miliar per Hari

Stockholm - King, perusahaan di balik kesuksesan game mobile 'Candy Crush Saga', berniat menjual sebagian sahamnya di bursa efek. Dana yang bisa diraup diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun).

King berniat membuntuti kesuksesan saham-saham teknologi seperti Facebook dan Twitter di akhir tahun lalu. Perusahaan teknologi lain yang akan mengekor antara lain Spotify, AirBnB, dan Square


Kritik pun mulai bermunculan atas rencana King tersebut. Analis pesimistis King bisa mempertahankan pertumbuhannya dengan baik. Pasalnya, banyak produsen game mobile yang tidak bertahan lama, contohnya Zynga.


Saham pembesut game 'Farmville', itu terus merosot sejak penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di akhir 2011 lalu. Rovio si pembesut 'Angry Bird' juga sampai sekarang masih belum menemukan game baru yang bisa seterkenal para burung marah itu.


"Jumlah permintaan dalam IPO nanti akan cukup banyak," kata analis Benchmark, Mike Hickey, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (19/2/2014).


'Candy Crush Saga' tahun lalu menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan menghasilkan omzet paling tinggi di antara aplikasi lainnya.


Permainan ini sudah diunduh sebanyak 500 juta kali sejak diluncurkan 2012 lalu. Permainan ini gratis, tapi ada beberapa fitur yang bisa didapat dengan membayar, seperti nyawa ekstra dan penambahan waktu permainan.


King meraup omzet US$ 1,9 miliar (Rp 20 triliun) di 2013 atau rata-rata Rp 50 miliar sehari. Sedangkan labanya mencapai US$ 825 juta, melonjak tinggi jika dibandingkan laba tahun sebelumnya yang hanya US$ 28,5 juta.


(ang/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!