Adalah Albert Ransom, yang membuat game bernama Candy Swipe, mengklaim bahwa King telah mencuri idenya. Tudingan Ransom dipicu oleh aksi King mematenkan kata 'Candy' beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Badan paten dan merek dagang Uni Eropa mengabulkan permintaan King untuk memiliki kata 'candy' sebagai trademark perusahaan yang berpusat di Inggris ini.
Paten ini memang tidak membatasi pada gaya, jenis huruf, ukuran atau warna yang digunakan. Namun King punya hal ekslusif untuk menggunakan kata 'candy' di game, clothing dan produk lain miliknya.
Merespons aksi ini, Ransom seperti dilansir Guardian LV, Kamis (20/2/2014) melayangkan surat kepada King. Dalam suratnya, Ransom menyatakan bahwa gamenya, yang tampak sangat mirip dengan Candy Crush, dirilis dua tahun sebelum kemunculan Candy Crush Saga.
Ransom lebih jauh lagi menceritakan asal usul pembuatan Candy Swipe. Dikatakannya, game tersebut dibuatnya untuk ibunya yang meninggal di usia 62 tahun karena leukemia.
Dia merilis Candy Swipe di 2010, lima bulan setelah sang ibunda tutup usia, karena dia sangat menyukai game. Itu sebabnya, mereka yang memenangkan permainan ini akan mendapatkan pesan bertuliskan "The game was made in memory of my mother, Layla."Next
(rns/eno)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!