Bernard Saisse (Microsoft Indonesia)
Jakarta - Ancaman cyber bukan tidak disadari oleh para pengguna internet. Sayangnya, kebanyakan pengguna internet baik di komputer maupun perangkat mobile, masih cuek dengan risiko keamanan yang mengintai.
Setidaknya demikian hasil survei yang dilakukan Microsoft Indonesia. Memperingati hari berinternet aman dan sehat internasional (Safer Internet Day), Microsoft menyampaikan sejumlah temuannya.
Dikatakan Bernard Saisse, Marketing and Operations Director Microsoft Indonesia, perilaku berinternet yang aman adalah hal yang tak bisa ditawar alias sangat esensial.
Ini berlaku bagi siapa saja, dan dari perangkat apapun internet diakses. Menariknya, kini semakin banyak orang berinternet melalui perangkat mobile. Bahkan perangkat mobile mereka sudah seperti komputer berjalan bagi penggunanya.
"Perangkat mobile kini menyimpan setidaknya informasi dalam jumlah yang sama, bahkan seringkali lebih banyak daripada yang tersimpan di komputer rumah. Hal ini menjadikan perangkat mobile semakin rentan terhadap tindak kejahatan pencurian data," jelas Bernard di kantor Microsoft Indonesia, Jakarta (5/2/2013).
Hasil studi Microsoft Indonesia terhadap 526 responden menunjukkan, 83 persen pengguna menghadapi berbagai risiko online. Mengejutkan, hanya 3 persen yang mengaku secara proaktif melindungi diri dan data mereka dari risiko tersebut. Hasil survei menunjukkan, hanya 28 persen responden yang memperbarui software pada perangkat PC.
Microsoft juga memperhitungkan perilaku mobile. Hanya 32 persen responden yang teratur memperbarui software perangkat mobile. Tak heran, para pengguna internet ini berisiko tinggi terkena ancaman cyber. Adapun ancaman cyber yang mengintai antara lain pencurian password atau informasi akun dan virus komputer.
( rns / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!