Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - SAS, penyedia layanan business analytics, memperoleh pendapatan global sebesar USD 2,87 miliar sepanjang tahun 2012 kemarin. Dengan julukan big data analytics 'powerhouse', SAS menilai 2012 sebagai tahun kemenangan.
"Pada 2012, banyak perusahaan mulai memikirkan kembali tentang cara konvensional dalam menjalankan bisnis ketika mereka mulai menyadari big data analytics dapat memberikan hasil yang sangat cepat," kata Jim Goodnight, CEO SAS.
"Ketika high-performance analytics dapat memecahkan permasalahan bisnis tersulit di dunia dengan ribuan kali lebih cepat, maka organisasi tidak memiliki batasan atas apa yang ingin dicapai," lanjutnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/2/2013).
Pada 2012, predictive analytics SAS diklaim memiliki momentum di seluruh industri dan segmen pelanggan. SAS Visual Analytics dianggap sebagai cara baru untuk mengeksplorasi besarnya jumlah data secara instan.
Tahun lalu juga menjadi tahun kemenangan bagi SAS untuk pengakuan budaya tempat kerja. Great Place to Work memposisikan SAS sebagai perusahaan nomor satu pada daftar 'World's Best Multinational Workplaces'.
"Terdapat hubungan yang erat antara pendapatan keuangan SAS dan bagaimana kami memperlakukan karyawan dan pelanggan dengan baik," timpal Goodnight.
"Ketika mereka merasa dipercaya, hasilnya menjadi fenomenal. Ini ditunjukkan dari komitmen kami atas inovasi yang dihasilkan. Hasil ini sangatlah memuaskan ketika kami dapat menciptakan tempat yang nyaman untuk bekerja, tidak hanya di Amerika, tetapi juga di seluruh dunia," imbuhnya.
SAS sendiri berencana untuk menginvestasikan kembali 25 persen dari pendapatan di 2012 untuk penelitian dan pengembangan (R&D). Selain itu, SAS juga menambah jumlah karyawan hingga 7%, dimana pada akhir 2012 telah memiliki 13.442 karyawan di seluruh dunia.
Kontribusi Per Wilayah
Pasar Amerika memberikan kontribusi 47% dari total pendapatan SAS. Sementara wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) menyumbang 41% dan Asia Pasifik 12%.
Dalam kategori produk tradisional SAS seperti analytics dan business intelligence dilaporkan meningkat melebihi laju pertumbuhan keseluruhan. Customer intelligence, deteksi penipuan (fraud detection), manajemen risiko (risk management), dan supply chain memperoleh pertumbuhan double digit.
Pendapatan dalam bidang komunikasi, pendidikan, energi dan utilitas, jasa keuangan, kesehatan, hospitaliti dan travel, ilmu pengetahuan, manufaktur, keamanan publik dan industri ritel juga meningkat.
Pada tahun 2012, SAS juga mengakuisisi aiMatch's teknologi server berbasis awan untuk membantu penerbit dalam menjual dan mengatur inventaris iklan online.
Advanced analytics SAS digabungkan dengan teknologi aiMatch's membuat penerbit dapat mengatur, memprediksi, mengoptimalkan dan mengukur inventaris iklan untuk memaksimalkan pendapatan iklan.
Selain itu, SAS melalui keahliannya dalam analytics terus melanjutkan kerja sama dengan mitra secara global seperti Accenture, Capgemini, Deloitte, EMC Greenplum, IBM dan Teradata.
"Pengurangan dalam pengolahan waktu menjadi sangat cepat telah mendukung produk kami seperti visual analytics dan aplikasi high-performance untuk business. Kami juga mendesain dan mendistribusikan inovasi ini ke perangkat iPad dan Android," pungkas Jim Davis, Senior Vice President and Chief Marketing Officer SAS.
( ash / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!