Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Kemajuan teknologi tak lantas membungkam aktivitas kejahatan cyber. Justru sebaliknya, kejahatan internet malah bisa semakin ganas dengan teknologi yang semakin maju. Tinggal bagaimana pihak berwajib dan penjahat adu pintar memanfaatkan kondisi.
Seperti yang baru saja terjadi baru-baru ini. Symantec dan Microsoft sukses berkolaborasi untuk memutus server komando dan kontrol yang digunakan oleh ancaman bernama Trojan.Bamital.
Malware ini digunakan untuk melakukan kegiatan penipuan melalui aktivitas klik (click fraud) besar-besaran yang memberi keuntungan sebesar USD 1,1 juta atau setara dengan dengan Rp 10,5 miliar per tahun kepada para penjahat yang berada di balik serangan ini.
Menurut keterangan Symantec, click fraud merupakan komponen utama para penjahat online di dunia bawah tanah. Cara kerja malware ini adalah dengan mengarahkan pengguna ke iklan dan konten lainnya yang bukan menjadi tujuan mereka.
"Malware ini juga menghasilkan trafik yang bukan berasal dari aktivitas manusia pada iklan dan situs web dengan tujuan mendapat bayaran dari jaringan iklan online," jelas Symantec, dalam keterangannya, Kamis (7/2/2013).
Bamital juga bertanggungjawab mengarahkan pengguna yang terinfeksi ke situs web yang berisi malware dengan menyamar sebagai software yang sah. Pemutusan Bamital menunjukkan bahwa operasi click fraud ditanggapi serius dan dapat dihentikan.
Peran Symantec sendiri dalam operasi tersebut adalah menyediakan analisis teknis mengenai malware dan struktur perintah serta kontrol terkait.
( ash / eno )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!