Seperti detikINET kutip dari Mashable, Minggu (24/11/2013), rahasia ini terbongkar dari salah satu dokumen yang dipublikasikan koran Belanda, NRC Handelsblad. Dari sekian banyak rahasia yang dibongkar, salah satunya ialah katagori CNE (Computer Network Exploitation), aksi NSA dalam menyebarkan malware.
Aksi penyebaran malware untuk CNE ini dijalankan oleh tim elite hacker NSA dalam unit Tailored Access Operations. Disebutkan, salah satu sasarannya adalah operator telekomunikasi di Belgia, yakni Belgacom. Di sini, malware akan menginfeksi jaringan dan mengeksploitasi data pelanggan operator yang menjadi targetnya.
"CNE memungkinkan tindakan dan pengumpulan data intelijen melalui jaringan komputer dengan mengeksploitasi data musuh atau target yang dikumpulkan dari sistem informasi atau jaringan," demikian NSA mendeskripsikan program spionase lewat malware tersebut.
Begitu malware berhasil ditanam di jaringan operator, tim hacker dari NSA akan mudah untuk mengontrol dan mencuri data sekehendak hatinya secara remote dari jarak jauh. "Aksi penanaman (malware) ini seperti menanamkan 'sel tidur' yang suatu saat bisa diaktifkan dengan hanya satu tekanan tombol," tulis koran Belanda tersebut dalam laporannya.
Jika benar operator menjadi salah satu kunci masuk para agen rahasia dan sekutunya untuk mencuri data, Indonesia bukan tidak mungkin ikut jadi salah satu target utamanya. Apalagi belakangan ini, isu penyadapan juga sedang ramai dibicarakan. Tak main-main, yang ketahuan disadap adalah Presiden beserta jajaran menterinya.
Seluruh operator telekomunikasi di Indonesia pun telah dipanggil oleh Menkominfo Tifatul Sembiring untuk dikonfirmasi keterlibatannya akan dugaan penyadapan Presiden SBY dkk. Menteri pun meminta seluruh operator untuk mengumpulkan data dan klarifikasi dalam seminggu.Next
(rou/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!