Virus tersebut bernama Chameleon, dan memang dikembangkan dari berbagai virus komputer yang mampu menyebar cepat. Hebatnya virus ini bisa menginfeksi semua perangkat yang terhubung WiFi, tak peduli apa pun sistem operasinya.
Virus yang dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Liverpool itu diklaim punya cara kerja bak virus flu. Ia bisa melompat dari satu access point (AP) ke access point lainnya yang tidak dilindungi password.
"Saat menyerang, Chameleon tidak akan mempengaruhi AP tersebut, tetapi mampu mengumpulkan dan mengirimkan data penting dari seluruh pengguna WiFi yang terhubung di sana," jelas Profesor Alan Marshall. Seperti dikutip detikINET dari Forbes, Jumat (28/2/2014).
AP sendiri dipercaya oleh Marshall akan menjadi target para penjahat cyber di masa datang. Sebab perangkat tersebut mulai banyak ditemukan, terlebih lagi dengan pertumbuhan smartphone, tablet dan peralatan lainnya.
"Banyak yang berasumsi bahwa tidak mungkin untuk meletakan sebuah virus di dalam WiFi, tapi kami sudah menunjukkan virus yang dapat melakukan hal itu," tutup Marshall.
Ya, Marshall dan timnya memang tidak berniat jahat saat mengembangkan virus tersebut, mereka hanya ingin membuktikan bahwa ancaman cyber semakin luas. Jadi wajar rasanya jika para pengguna dianjurkan untuk lebih hati-hati.
(eno/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!