"Bila BBM ditawari USD 19 miliar, maka saya akan merekomendasikan pemegang saham untuk menerimanya," ujar CEO BlackBerry Jhon Chen, di sela peluncuran Z3 dan Q20, di Barcelona, dan dilansir CNBC, Rabu (26/2/2014).
Kendati bukan tidak mungkin untuk dilepas bila ada tawaran tinggi, namun pada kenyataanya bukan jalan tersebut yang dilalui oleh BBM. Bisnis layanan berkirim pesan masih sangat luas untuk dikeruk oleh BBM.
"Saya tahu banyak keuntungan di bisnis messaging. Saya pikir yang harus dilakukan adalah memperluas layanan dan meraih sebanyak mungkin pelanggan," imbuhnya.
Setelah bersifat eksklusif, BBM akhirnya membuka diri untuk platform lain. Saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 80 juta pelanggan. Sangat jauh bila dibandingkan dengan WhatsApp, yang sudah merengkuh 450 juta lebih pelanggan.
Apalagi di bisnis ini, BBM bukan sebagai pemain utama. Karena pada kenyataanya, mereka memiliki saingan dari KakaoTalk, Line, dan WeChat.
(tyo/tyo)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!