Bukan tanpa alasan jika Nokia akhirnya membuka tangan untuk aplikasi jagoan dari salah satu kompetitornya tersebut. Dan usut punya usut, BBM ini ternyata hadir karena faktor pengguna di Indonesia.
"Memangnya menurut kamu, kenapa kami akhirnya ikut menghadirkan BBM? Itu semua karena Indonesia," kata Chris Weber, Executive Vice President Nokia Global Sales & Marketing Nokia, saat berbincang dengan detikINET, di sela Mobile World Congress 2014, di Barcelona, Spanyol.
Weber memang tak memungkiri kesaktian BBM bagi pengguna di Indonesia. Ia pun sadar betul, aplikasi instant messaging ini masih begitu diminati meskipun sejatinya banyak sekali pilihan untuk chatting. Maka, BBM pun hadir tak cuma sebagai pelengkap.
"Jika kamu ingin menjual Lumia, ya jual saja BBM, pasti laku. Lihat saja, begitu BBM dibuka untuk iOS dan Android, penggunanya langsung melonjak. Hampir semua vendor ponsel berlomba-lomba menawarkan BBM ready sebagai jualannya," kata dia lagi.
Apakah itu artinya Nokia juga akan ikut mempromosikan BBM di setiap kampanye pemasaran? "Tentu saja, kami akan ikut memperkenalkan ke publik bahwa BBM kini sudah bisa di ponsel kami," pungkas Weber.
Sejak BBM diluncurkan cross platform ke iOS dan Android, penggunanya langsung melonjak pesat. Terakhir tercatat, pengguna BBM di kedua platform ini sudah menembus 40 juta. Sementara di BlackBerry sendiri, pengguna BBM cuma 60 juta.
(rou/tyo)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!