Pendapatan SAS Tembus USD 3 Miliar

Jakarta - Pemain di layanan Business Analytics, SAS, mengklaim meraih pendapatan yang terus naik selama 38 tahun berturut-turut. Khusus di tahun 2013, pendapatan SAS mencapai USD 3,02 miliar.

Pendapatan business intelligence meningkat seiring dengan diterimanya SAS Visual Analytics, software visualisasi data baru yang dapat menunjukkan di mana terdapat ancaman dan peluang agar fokus organisasi menjadi tajam.


Pendapatan untuk solusi cloud tumbuh double digit untuk mengatasi fraud dan kejahatan finansial, pengaturan risiko, meningkatkan hubungan pelanggan dan membantu pengembangan obat baru yang aman dan efektif.


SAS mengaku terus melakukan visi untuk mengubah data -- baik dari manapun, dan bentuk apapun -- menjadi insight yang mengarahkan ke prioritas.


“Data adalah aset dari pentingnya peningkatan untuk sebuah organisasi,” kata CEO SAS Jim Goodnight.


“Jumlah data yang mengalir masuk sangatlah besar, tidak akan mungkin untuk dapat menganalisis dengan cepat dan membuat keputusan sehari-hari yang extraordinary tanpa infrastruktur analisis berperforma tinggi. Selama dua tahun terakhir kami memberikan analisis teknologi yang baru dan berbeda untuk dapat menemukan nilai dari seluruh data yang ada," lanjutnya.


Saat ini, banyak perusahaan ingin menghentikan fraud sehingga melonjakkan penjualan solusi pencegahan fraud dan security intelligence sebesar 44%. Pendapatan dari penawaran berbasis cloud, SAS Solutions On Demand, melonjak sebesar 20% karena saat ini perusahaan farmasi bersiap untuk menghadapi peraturan baru, pelaku bisnis mencari cara untuk memahami keinginan konsumen sementara pemerintah berusaha mengatasi fraud.


Pendapatan dari semua industri bertumbuh, termasuk peningkatan sebesar 18% di sektor energi dan pelayanan umum, 17% di kesehatan dan 16% di pasar modal.


(ash/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!