Sekitar 70% dari seluruh karyawan Google di dunia adalah pria. Khusus di Amerika Serikat, 61% dari semua karyawan Google adalah ras kulit putih. Berarti, karyawan Google bisa dibilang dominan pria dan berasal dari kaum kulit putih.
Pekerja keturunan Afrika hanya punya persentase 2% di Amerika Serikat, dan pekerja hispanik 3% saja. Adapun karyawan yang memiliki etnis Asia persentasenya cukup besar, di kisaran 30%.
Google mengakui bahwa proporsi karyawan dari kaum minoritas dan wanita masih belum ideal. Di Amerika Serikat pada tahun 2012, umumnya perusahaan punya 46% pekerja wanita, 12% keturunan kulit hitam dan 16% dari hispanik.
"Sederhana saja, Google memang belum berada di posisi yang kami inginkan dalam soal diversitas," sebut Laszlo Bock, Senior Vice President Google yang dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (29/5/2014).
Masih rendahnya persentase kaum minoritas menurut Bock mungkin disebabkan karena latar belakang edukasi. Di Amerika Serikat, hanya 18% wanita yang lulus ilmu komputer. Sedangkan kaum kulit hitam dan hispanik mencakup kurang dari 10% dari seluruh lulusan universitas.
"Kami selalu enggan mempublikasikan keragaman pekerja kami di Google. Kini kami sadar bahwa itu salah dan kini saatnya terbuka terhadap isu tersebut," ujar Bock. Google membuka fakta mengenai karyawannya ini karena tekanan dari aktivis sipil Jesse Jackson, yang mengangkat isu rendahnya pegawai dari etnis minoritas di Silicon Valley.
(fyk/fyk)