Untuk mewadahi kegiatan para penggunanya, Avast mendirikan sebuah forum online. Di situ para pengguna dapat berdiskusi apapun mengenai Avast.
Forum online itu juga dinilai cukup sibuk, karena sedikitnya 200 juta pengguna Avast aktif di sana, dan ini cukup beralasan untuk membuat peretas nakal menyerangnya.
Seperti dikutip detikINET dari Expert Reviews, Jumat (30/5/2014), Avast mengaku bahwa mereka baru saja kebobolan. Situs yang dihuni jutaan pengguna itu diretas, dan setidaknya ada 400 ribu data pengguna yang diambil.
"Meskipun password sudah kami acak, tapi masih ada kemungkinan bagi pencuri untuk mengambilnya," kata Vince Steckler, CEO Avast.
Semua penghuni forum Avast kini diimbau untuk segera mengganti password. Dan sementara ini pihak penggelola mengaku sedang melakukan sejumlah perbaikan, terutama dari sisi keamanan.
"Saat ini kami sedang membuat ulang forum, dan mengubahnya dengan menggunakan software yang berbeda. Saat kembali aktif forum itu akan lebih cepat dan lebih aman," janji Steckler.
Nama Avast melejit setelah antivirus buatan mereka banyak digunakan pengguna komputer dari berbagai negara. Tercatat, hingga kini Avast tersedia dalam 41 bahasa yang berbeda.
Sifatnya yang gratis, dan fitur proteksinya yang cukup, membuat aplikasi ini banyak dipakai untuk memagari komputer. Bahkan pada Juni 2012 lalu Avast sempat merengkuh 17,4% dari total pangsa pasar antivirus dunia.
(eno/ash)
