Selain Facebook, stasiun televisi seperti BBC dan CNN juga telah diblokir penayangannya. Kementerian teknologi informasi berencana untuk berdiskusi dengan pengelola situs jejaring sosial selain Facebook dan meminta mereka menghapus protes melawan pemerintah.
"Kami telah memblokir Facebook untuk sementara dan besok kami akan meminta diadakannya pertemuan dengan media sosial lain seperti Twitter dan Instagram, untuk meminta kerja sama mereka," kata Surachai Srisaracam, Menteri TI Thailand.
"Saat ini, ada kampanye yang meminta orang untuk melakukan protes melawan tentara sehingga kami perlu meminta kerja sama dari media sosial untuk membantu kami menghentikannya," tambah dia, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (29/5/2014).
Penutupan Facebook itu tak urung memicu protes dari para penggunanya yang berjumlah cukup banyak di Thailand. Mereka antara lain melayangkan kritikan melalui Twitter. Menurut perkiraan, ada sekitar 30 juta anggota Facebook di Thailand.
Untungnya, penutupan Facebook itu hanya berlangsung tidak terlampau lama. Pada Rabu sore, situs yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu kabarnya sudah bisa diakses kembali seperti biasanya.
(fyk/fyk)