Bioinformatika dalam Riset Pangan, Energi dan Air

Jakarta - Pada hari teknologi nasional (Hakteknas) tahun ini, kita dituntut untuk lebih memikirkan bagaimana kebijakan sains-teknologi untuk masa depan Indonesia.

Riset dalam bidang pangan, energi, dan air seyogyanya dipikirkan dalam suatu kerangka baru, dimana Teknologi Informasi (IT) memberikan kontribusi yang signfikan di dalamnya.


Tidak hanya itu, IT juga melakukan pengolahan data yang memberikan informasi berguna pada tingkatan molekuler. Bagaimanakah caranya?


Bioinformatika, Sampai di Mana?


Hal yang sering luput dari fokus media, adalah terlibatnya ‘big data’ dalam riset pangan dan energi. Apakah maksudnya? ‘Big data’ adalah suatu data dalam jumlah besar, yang tidak dapat diolah dengan menggunakan pengolah data konvensional. Sering kali, data tersebut mencapai skala terrabyte, atau bahkan jauh lebih besar.


Riset pangan dan energi juga menghasilkan ‘big data’, hal ini bisa kita lihat pada situs web http://genomics.energy.gov/. Ilmu bioinformatika, yang merupakan ilmu gabungan antara Biologi dan IT, berada di garis depan untuk melakukan pengolahan ‘big data’ tersebut menjadi informasi yang berguna.


Apa saja yang dilakukan ilmu bioinformatika? Pakar mereka melakukan modeling makromolekul yang kompleks untuk melakukan anotasi terhadap informasi yang bermanfaat di dalamnya. Next


(ash/ash)