Pasukan Cyber Indonesia Harus Dipimpin Presiden!

Jakarta - Pemerintah diimbau perlu mengantisipasi permasalahan cyber security dengan menerapkan organisasi security yang end to end dan dipimpin langsung oleh presiden.

Menurut Chairman Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana, 'pasukan' ini nantinya melibatkan multi departemen. Mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak terkait lainnya.


Usulan ini tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, eksistensi Indonesia semakin banyak memasuki dunia cyber. "Mungkin suatu saat lebih dari 50% aktifitas masyarakat dan kenegaraan dilakukan melalui dunia cyber," kata Dimitri.


Indonesia sendiri, berdasarkan laporan Akamai, berada di urutan nomor satu terkait sumber serangan cyber pada tahun 2013 lalu. Dimana terdapat 42 ribu serangan cyber per hari.



Indonesia juga dianggap sebagai negara yang paling berisiko mengalami serangan IT security, termasuk tren cyber intelligence dan cyber spionase yang marak saat ini menjadi ancaman perusahaan maupun kedaulatan negara.


Next


(ash/fyk)