Makanan adalah Kunci Kesuksesan Startup

Jakarta - Apa hubungan antara kesuksesan sebuah startup dengan makanan enak dan sehat? Kedua hal tersebut memang seperti tak berkaitan, namun Charlie Ayers punya pendapat yang berbeda.

Ayers, adalah Executive Chef pertama Google di tahun 1999, saat jumlah karyawan Google tak lebih dari 50 orang. Ia direkrut setelah mengalahkan sejumlah pesaingnya dalam kompetisi memasak yang diadakan oleh Google.


Selama enam tahun Ayers membantu Google dengan menyajikan makanan yang enak namun tetap sehat untuk para karyawannya.


Menurut Ayer, memberikan makanan berkualitas sangatlah penting untuk startup, meskipun kondisi keuangan mereka tak terlalu bagus. Itu karena, makanan yang berkualitas bisa memberikan tenaga tersendiri untuk karyawan startup, dan akan membuat mereka bekerja lebih keras dan lebih baik.


"Karyawan (startup) adalah aset yang paling berharga, kenapa kamu tidak mau berinvestasi yang terbaik untuk mereka?" ujar Ayers seperti yang dikutip detikINET dari Business Insider, Senin (13/10/2014).


Menurutnya, jika startup tak bisa memberikan lingkungan kerja yang baik, gaji yang besar, atau tunjangan-tunjangan lain, setidaknya sediakanlah makanan untuk karyawannya setiap hari.


Masih menurut Ayers, makanan yang disajikan untuk karyawan pun haruslah makanan sehat. Agar metabolisme tubuhnya tak terganggu dari sirup berkadar fruktosa tinggi, ataupun karbohidrat dalam jumlah besar.


"Jika kamu memberikan makanan yang terbaik untuk mereka, kamu juga lah yang akan mendapatkan keuntungannya. Jika kamu hanya memberikan setumpuk Dominos serta bergalon-galon coca-cola, kamu tak lebih baik dibanding mereka yang menjualnya," ketus Ayers.


Ayers meninggalkan Google pada tahun 2005, dan saat itu Google sudah mempunyai lima orang chef, serta 150 pekerja lain yang bertanggung jawab di dapurnya. Tiap harinya, tim itu menyajikan sekitar 4.000 porsi makan siang dan malam.


(asj/tyo)