"Kami sangat ingin melakukannya di Indonesia. Bekerjasama dengan first responder dan entitas di industri ini untuk membicarakan bagaimana berkolaborasi dalam pemulihan bencana," kata Vice President Global Public Policy Twitter Colin Crowell.
Berbincang dengan sejumlah media di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta pekan ini, Colin mengatakan negara luas seperti Indonesia, memerlukan platform komunikasi praktis saat bencana. Ketika krisis bencana sudah berakhir pun, warga bisa memanfaatkannya untuk penyebaran informasi.
"Kami sering mendengar krisis saat bencana alam. Anda bayangkan, ketika terjadi keadaan darurat, dalam kondisi cemas, kita harus memastikan semua yang terkena dampaknya berada dalam arahan yang tepat. Mendapat informasi yang benar," jelasnya.
Dia mencontohkan ketika bencana angin topan Haiyan di Filipina tahun lalu, Twitter berkolaborasi dengan organisasi Palang Merah Filipina menawarkan advertising credit gratis untuk menyebarkan informasi mengenai layanan jasa dan distribusi keperluan pasca bencana ke seluruh warga.
(rns/ash)