Kendati pasar smartphone sudah penuh sesak, Sculley mengatakan bahwa Obi Mobile datang untuk mengincar segmen yang tak digarap oleh Apple. Dengan harga mulai USD 70 atau Rp 750 ribu hingga USD 200 atau setara Rp 2,2 juta, Obi lebih memilih pengguna muda di negara berkembang.
Obi tak menyangkal bila ponsel cerdasnya bersaing dengan Xiaomi dan Lenovo. Namun tak seperti manufaktur asal China yang menawarkan spesifikasi wah harga murah, Sculley mengklaim Obi berbeda dari sisi desain yang khas, branding dan jaringan distribusi global yang luas.
Untuk membuktikan diri bahwa smartphone Android besutan Obi berbeda dari sisi desain. Vendor ini sampai merekrut beberapa alumni tim desain Apple dan desainer di Beat Electronics.
"Kami sangat fokus pada konsumen usia 13 hingga 24 tahun yang mungkin ingin memiliki desain indah iPhone, namun tak memiliki uang yang cukup," katanya, seperti dikutip detikINET dari CNBC, Senin (3/11/2014).
Obi Mobile akan mulai berekspansi di India dan Timur Tengah, dan Singapura awal bulan depan. Baru menyusul kemudian negara di Asia Tenggara, Eropa, Afrika dan Amerika Latin di pertengahan tahun 2015.
(tyo/tyo)