Lima tahun berselang atau di tahun 2014 ini, pastinya 4G LTE sudah jauh lebih mapan di wilayah Skandinavia ini. Penasaran berapa kecepatannya?
Saat detikINET berkunjung ke Stockholm, internet cepat tanpa ngelag itu bak sudah menjadi bagian hidup sehari-hari. Beberapa yang tercatat adalah, pada WiFi gratisan di Central Station bisa menembus sampai 14,20 Mbps untuk download dan 14,52 Mbps untuk upload.
Raihan yang sama -- di angka 14 Mbps -- juga ditemui saat menjajal WiFi tempat menginap detikINET di hotel Clarion yang berada di jantung kota Stockholm.
Sementara di Ericsson Studio lebih ngebut lagi, bisa sampai 35,69 untuk download dan 39,76 Mbps untuk upload.
Lantas, bagaimana dengan kecepatan 4G dari layanan selulernya? Dalam kesempatan terpisah menggunakan jaringan operator lokal TeliaSonera, detikINET pernah menjajalnya dan 'cuma' mendapat kecepatan 22,46 Mbps untuk download dan 23,69 Mbps untuk upload.
Menurut Bobo, salah seorang warga Indonesia yang telah 7 tahun tinggal di Stockholm, kecepatan internet di apartemennya jauh lebih ngebut lagi, tembus 100 Mbps dengan jaringan kabel broadband.
Adapun biaya yang mesti dibayarkan penduduk Stockholm untuk bisa mencicipi layanan mobile broadband ini adalah 199 krona Swedia atau sekitar Rp 338 ribu (1 krona = Rp 1.700) per bulan dengan kapasitas 10 GB, 299 krona (20 GB), 399 krona (40 GB) serta 599 krona (80 GB).
Pada Desember tahun 2009, layanan 4G LTE komersial pertama dan terbesar di dunia diluncurkan oleh TeliaSonera dan Ericsson di Stockholm, Swedia.
Carl-Hendric Svanvberg, Presiden dan CEO Ericsson saat itu menyebut hal ini sebagai peristiwa bersejarah. "Era baru dari pita lebar bergerak baru saja dimulai hari ini. Dengan LTE, yang juga disebut dengan 4G, pengalaman pita lebar bergerak Anda bergerak ke tingkat yang lebih tinggi. Kecepatan LTE memberikan Anda rasa kemudahan dalam mengakses pita lebar," tuturnya.
(ash/fyk)
