"Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong broadband society dan broadband economy di seluruh Indonesia. Kerjasama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini," kata Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (3/11/2014).
"Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD," tambahnya.
BTEL dan Smartfren telah menandatangani Perjanjian Kolaborasi dan Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Kamis, 30 Oktober 2014 lalu. Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 932/2014.
Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia. Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," tambah Abi.
Ia menambahkan bahwa selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren.Next
(rou/tyo)