Buat Ponsel di Indonesia Cuma Irit Dikit

Jakarta - Teletama Artha Mandiri (TAM) telah memulai produksi ponsel Venera di dalam negeri. Itu mereka lakukan untuk mengikuti aturan Menteri Perdagangan perihal kewajiban importir ponsel untuk mendirikan industri ponsel Indonesia. Apa bisa lebih murah?

Menurut Hasan Aula, CEO Erajaya, meski biaya produksi ponsel di dalam negeri relatif sama dengan jika mengimpor langsung, namun mereka bisa sedikit mengirit dari komponen pajak, meski jumlahnya tak terlalu signifikan.


Hal itu dibenarkan oleh Djatmiko Wardoyo, Direktur Marcomm Erajaya saat berbincang dengan detikINET, di Batam. Menurutnya, itu karena hampir semua komponen dari ponsel itu diimpor dari luar negeri.


"Ya sebenarnya komponen ponsel itu kan hampir semuanya diimpor, jadi tetap kena pajak. Kalau komponennya dibuat di dalam negeri, tentu biayanya akan lebih murah," ujar Koko, panggilan akrabnya.


Masalahnya, untuk memproduksi komponen di Indonesia membutuhkan dukungan dari banyak pihak, agar tercipta ekosistem yang bagus.


"Di Shenzhen (Tiongkok, Red.), komponen ponsel dibuat di home industry. Pabrik-pabrik ponsel itu ngambil dari mereka, dan itu dalam jumlah yang besar. Sehingga industri rumahan itu juga bisa berjalan baik," tambahnya.


(asj/tyo)