Hawking: Robot Bikin Punah Manusia

http://us.images.detik.com/content/2014/12/03/398/hawking460.jpgStephen Hawking memperingatkan bahwa robot bisa memusnahkan manusia (Dan Kitwood/Getty Images)


Jakarta - Stephen Hawking, ilmuwan terkenal Inggris, memperingatkan bahwa perkembangan pesat teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di mesin bisa berbahaya. Salah-salah, umat manusia bisa punah karenanya.

"Perkembangan kecerdasan buatan secara penuh bisa berarti akhir dari ras manusia," kata Stephen yang dikutip detikINET dari BBC, Rabu (3/12/2014).


Hawking menyatakan bentuk awal dari kecerdasan buatan yang dikembangkan sejauh ini memang terbukti sangat bermanfaat. Akan tetapi dia cemas terhadap konsekuensi jika kecerdasan buatan itu bisa melebihi kemampuan manusia.


"Mereka akan berkembang sendiri dan mendesain ulang dirinya sendiri. Manusia, yang terbatas karena evolusi biologis yang lambat, tidak bisa menandinginya dan akan tergantikan," tambah Hawking.


Sebelumnya, Hawking sudah pernah menyatakan pendapat serupa. Dia memperingatkan bahwa ancaman robot mungkin tidak terlalu ditanggapi serius oleh manusia.


"Dampak kecerdasan buatan dalam jangka pendek adalah tentang siapa yang mengontrolnya, tapi dalam jangka panjang pertanyaannya adalah apakah hal itu bisa dikontrol lagi. Kita harus bertanya apa yang bisa dilakukan sekarang untuk memanfaatkannya dan menghindari risiko," kata dia beberapa waktu yang lalu.


Beberapa ilmuwan pun setuju dengan pendapat Hawking itu. Meskipun ada juga yang yakin bahwa robot akan terus bermanfaat bagi manusia dan bukan merupakan ancaman.


"Aku percaya kalau kita akan tetap memegang kendali teknologi ini dalam waktu lama dan potensinya untuk memecahkan berbagai masalah di dunia akan menjadi kenyataan," ucap Rollo Carpenter, pengusaha robot Cleverbot.


Carpenter juga menambahkan, masih lama sebelum manusia mampu mengembangkan algoritma yang dibutuhkan untuk mencapai teknologi kecerdasan buatan yang maksimal. Namun diprediksi, hal itu akan tercapai beberapa dekade mendatang.


"Kita belum bisa mengetahui apa yang akan terjadi dika sebuah mesin bisa melampau kecerdasan kita, jadi kita tidak tahu apakah nantinya kita akan dibantu olehnya, diabaikan atau malah dihancurkannya," papar dia. (fyk/tyo)