Dari kecepatan seperti itu terlihat bahwa Kirin 620 diposisikan untuk ponsel kelas menengah. Juga karena GPU yang sudah agak uzur, yaitu Mali 450 MP4.
Dukungan encoding dan decoding video pun terbatas sampai resolusi 1080p. Kirin 620 juga hanya bisa dipasangkan dengan kamera dengan resolusi maksimal 13 megapixel.
Kirin 620 dibuat dengan fabrikasi 28 nm, dan berbasis dari Cortex-A53. Chip ini mendukung jaringan LTE berjenis TD-LTE dan LTE FDD maupun Cat. 4, dengan kecepatan maksimal 150 Mbps.
Jika dibandingkan dengan vendor pesaingnya, Qualcomm, maka Kirin 620 akan setara dengan Snapdragon 410. Keduanya menggunakan arsitektur 64 bit, dengan kecepatan 1,2 GHz. Bedanya Kirin 620 mempunyai lebih banyak core, yaitu 8, sementara Snapdragon 410 hanya 4.
Sebelumnya Huawei juga sudah merilis prosesor Kirin versi high end, yaitu Kirin 925. Prosesor octa core ini diklaim oleh Huawei sebagai prosesor yang paling kencang di dunia.
Meski telah diresmikan, seperti dilansir dari GSM Arena, Kamis (4/12/2014), Huawei sampai saat ini belum mengumumkan ponsel anyarnya yang akan menggunakan Kirin 620.
(asj/ash)