Menurut Imam Sudrajat, New Media Manager XL Axiata, hal ini disebabkan karena kecepatan internet yang bakal diterima pengguna secara tak langsung juga akan mengubah pola bermain gamer.
"Koneksi ini nantinya bisa menjadi faktor penentu kelas game yang dimainkan. Yang awalnya hanya bermain game casual saja, dengan koneksi yang lebih baik kemungkinan gamer akan beralih ke hardcore game," ujarnya di acara Game Developer Gathering (GDG) 2014 yang berlangsung di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Serpong.
Jaringan mobile 4G LTE sendiri direncanakan bakal mulai dikomersialisasikan pada Desember 2014 ini. Untuk peluncuran perdana ini frekuensi yang dipakai adalah 900 MHz.
Dari data yang dipaparkan oleh tim Game Developer Gathering (GDG) 2014, tercatat industri game di Indonesia tumbuh sekitar 20%-30% pertahun pada periode 2010-2014 dengan nilai pasar mencapai USD 190 juta di tahun 2013.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 400 developer dengan lebih dari 1.000 game yang dilahirkan. Sejumlah perusahaan game lokal yang hasil karyanya cukup dikenal antara lain Toge Productions, Touchten Games, Artoncode Indonesia, Agate Studio, Altermyth, dan lain-lain.
Dari sisi konsumen, gamer di Indonesia telah mencapai sekitar 40 juta orang sampai akhir 2013. Hal ini membuat nilai bisnis industri ini tumbuh pesat.
(ash/ash)