Tak sedikit perusahaan elektronik berlomba-lomba menciptakan produk paling inovatif dengan teknologi mutakhir menjanjikan efisiensi waktu, tempat serta tenaga untuk menyasar konsumen kelas atas dengan mobilitas tinggi.
Namun tak seperti ponsel pintar yang kini seakan menjadi benda primer, kebutuhan masyarakat akan perangkat rumah pintar (smart home appliance) masih coba diraba sejumlah perusahaan elektronik.
Senior Vice President dan Head of Overseas Sales & MarketingGroup LG Electronics Home Appliance Company James Park mengatakan bahwa saat ini orang masih sulit mendefinisikan apa itu 'smart' terkait perangkat rumah tangga elektronik.
"Kami masih mempelajari kecenderungan perilaku masyarakat dalam menggunakan smart appliances," ujar James, saat konferensi pers dalam rangkaian acara LG Home Appliances Press Tour di LG Twin Tower, Yeoui-daero, Yeongdeungpo-gu, Seoul, Korea Selatan, Kamis (4/12/2014).
James pun mengakui bahwa perangkat dengan embel-embel 'smart' saat ini memang belum terlalu familiar dan tidak bisa dikatakan mudah dalam penggunaannya, meskipun tujuannya adalah membuat hidup konsumen lebih mudah.
James mengambil contoh lampu dengan sensor gerak. Ketika sang pemilik masuk ke dalam rumah, lampu otomatis akan menyala dan saat pergi, maka lampu akan mati dengan sendirinya.Next
(hst/tyo)