Di antara data-data tersebut terdapat informasi pribadi dari sekitar 47 ribu orang yang pernah bekerja di Sony Pictures. Antara lain nomor kartu kredit, akun sosial media, dan yang paling parah adalah nomor Social Security.
Sekadar informasi, nomor Social Security adalah 9 digit angka yang dikeluarkan untuk penduduk Amerika Serikat, baik permanen maupun sementara. Nomor ini dipakai penduduk AS ketika mereka mencari pekerjaan, mendapatkan bermacam tunjangan, dan beberapa layanan pemerintah lain.
Dari 47 ribu orang tersebut, di dalamnya terselip nama selebriti seperti Sylvester Stallone. Seperti yang dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (5/12/2014), nomor Social Security tersebut ditulis berbarengan dengan informasi gaji, alamat rumah, serta kontrak dari setiap orang yang bekerja di Sony Pictures.
Si hacker menyimpan dokumen sensitif ini di sebuah layanan cloud storage, tanpa password ataupun enkripsi apapun. Dalam dokumen tersebut juga terdapat username dan password akun Amazon, FedEx, dan sejenisnya milik Sony Pictures.
Penyelidik dari Sony Pictures menduga grup hacker #GOP ini berasal dari Korea Utara, karena waktu kejadian yang berdekatan dengan perilisan film komedi kontroversial yang mengisahkan tentang rencana pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.
Sebelumnya, seorang diplomat Korut di New York mengatakan kepada Voice of America, bahwa negaranya tidak ada hubungannya dengan aksi hack tersebut.
"Menghubungkan DPRK (Democratic People Republic of Korea) ke serangan hack Sony merupakan cara lain dalam menyerang negara kami. Negara kami secara terbuka menghormati norma internasional tentang pelarangan hacking dan pembajakan," kata pejabat yang tak disebutkan namanya tersebut.
(asj/tyo)