Beberapa karyawan Sony telah diberi unit komputer baru untuk menggantikan perangkat yang kena serangan. Menurut juru bicara Sony, serangan virus langka itu telah menghapus semua data sehingga perangkat tidak bisa dioperasikan.
"Sejumlah besar data penting Sony Computer Entertainment telah dicuri dalam serangan cyber itu, termasuk informasi karyawan dan dokumen bisnis," tulis memo internal Sony, seperti detikINET kutip dari Reuters, Rabu (3/12/2014).
Beberapa pakar menilai inilah serangan besar pertama ke Amerika Serikat yang menggunakan software jahat dengan tingkat kerusakan sangat tinggi dan didesain untuk membuat jaringan komputer tidak bisa beroperasi.
Belum jelas siapa sebenarnya pelakunya. Investigasi yang dilakukan FBI menyebutkan ada beberapa pihak yang dicurigai sebagai sumber serangan, termasuk Korea Utara. Serangan menyasar komputer dengan OS Windows. Komputer Mac dari Apple dipastikan aman.
Sony telah mematikan jaringan komputer internal minggu lalu untuk mencegah program jahat itu melakukan kerusakan yang lebih banyak. Pihak yang mengaku sebagai pelaku serangan telah mencuri dan merilis beberapa film produksi Sony yang seharusnya belum dipublikasikan.
Di antaranya film Fury yang dibintangi Brad Pitt. Juga film Annie yang rencananya baru akan dirilis pada tanggal 19 Desember mendatang.
(fyk/tyo)