Kualitas Belum Sempurna, Kominfo Tetap Puas

Jakarta - Kementerian Kominfo menilai kualitas layanan telekomunikasi yang diselenggarakan sejumlah operator selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2013 dalam tingkatan yang cukup baik meski diakui masih belum sempurna karena masih menuai keluhan pengguna.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, dasar penilaian cukup baik di antaranya, tidak ada satupun layanan telekomunikasi dari seluruh penyelenggara telekomunikasi yang total mengalami terputus koneksinya.


"Meskipun evaluasi secara komprehensif yang dilakukan oleh Kominfo dan BRTI belum selesai, berdasarkan monitoring dan evaluasi awal serta rangkuman dari berbagai informasi yang dihimpun sejauh ini dapat disimpulkan, bahwa kualitas layanan telekomunikasi berada dalam tingkatan yang cukup baik," papar Gatot, Minggu (11/8/2013).


Berikutnya, penilain baik dilihat dari Succesfull Call Ratio (SCR) atau keberhasilan panggilan yang masih di atas rata-rata seperti diatur dalam regulasi standar kualitas layanan telekomunikasi atau Quality of Services (QoS).


"Demikian pula untuk dropped call dan blocked call, juga tidak sampai menembus batas pelanggaran secara akumulatif," kata Gatot.


Hal yang sama terjadi pada durasi waktu pengiriman SMS, yang masih dalam batas normal sesuai ketentuan. Khusus untuk layanan BlackBerry, walau masih terjadi sedikit keterlambatan pengiriman pesan (delay) pada 8 Agustus lalu, namun menurut Kominfo masih dalam batas normal karena tingginya trafik.


Keluhan Pelanggan


Diakui Gatot, masih ada sejumlah keluhan yang disampaikan ke Kominfo tentang adanya masalah Unsuccesfull Call Ratio dan keterlambatan pengiriman SMS. "Namun setelah dijelaskan, bahwa Kementerian mengimbau masyarakat umum agar sedapat mungkin efektif dalam penggunaan layanan, maka masalah tersebut dapat diminimalisasi," ujarnya.


Selain itu, lanjutnya, tidak semua masalah keterlambatan pengiriman pesan atau suara karena keterbatasan jaringan, tetapi juga kendala pada handset yang ada, dimana sewaktu pengiriman secara broadcast massif berlangsung dipaksakan sebanyak mungkin pada peak session dan ketika semuanya belum terkirim, maka sudah ada upaya pengiriman baru lagi atau digunakannya fasilitas layanan call ketika pengiriman SMS masih sedang berlangsung yang berujung gagal kirim.


"Keterlambatan dan kegagalan pengiriman SMS ini juga di antaranya karena pengirim melakukannya dengan destinasi pada pengguna yang tidak terjangkau layanan baik on-net maupun off-net, sehingga itu bukan kesalahannya penyelenggara telelomunikasi," katanya.


Masyarakat pun diakui masih melaporkan adanya sejumlah area yang kadang minim sinyal telekomunikasi untuk beberapa detik tertentu oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi di sejumlah lintasan mudik tertentu.


"Khususnya pada lintasan jalan darat yang berlokasi di kelokan jalan di tengah perbukitan tertentu di Jawa Barat (khususnya sekitar Nagreg) dan Jawa Tengah (khususnya jalur tengah di sekitar jelang Purwokerto) serta perlintasan di Merak-Bakauheni meski juga sama sekali tidak sampai terputus koneksinya," ujarnya,


Ditegaskannya, pemerintah tetap memerintahkan operator untuk menjaga kualitas layanan minimal hingga H+7, dan khusus bagi BlackBerry minimal hingga H+10, sebagaimana disebutkan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring pada saat apel siaga besama Kementeran Kominfo dan seluruh mitra kerjanya pada 29 Juli 2013.


"Ini karena terkait dengan akan terjadinya arus balik para pemudik dimana layanan telekomunikasi, khususnya di daerah-daerah padat konsentrasi lalu lintas, tetap sangat dibutuhkan untuk saling berkomunikasi satu sama lain," pungkas Gatot.


(rou/rou)