Seperti diutarakan Erik Meijer, Direktur Niaga Garuda Indonesia, pihaknya tengah menyiapkan dua opsi pembelian akses WiFi. Para penumpang pesawat Garuda bisa memilih opsi penggunaan per jam maupun satu paket untuk penerbangan jarak jauh.
"Saya bilang antara USD 12-15 per jam, seperti airline lainnya. Masih difinalisasi. Juga direncanakan tarif per flight untuk flight panjang, misalnya bayar USD 30 sepanjang penerbangan," paparnya saat berbincang-bincang dengan detikINET di Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Garuda sendiri mengestimasi long flight biasanya memakan waktu perjalanan udara sekitar 8 jam hingga 11 jam untuk rute penerbangan ke Tokyo dan Jeddah, misalnya. Sementara untuk rute domestik maupun perjalanan singkat seperti ke Singapura dan Malaysia, Erik menyarankan untuk opsi WiFi per jam saja.
"Ya kalau terbang pendek jangan beli paket satu flight, beli jam-jaman saja," kata Erik yang mengingatkan bahwa rencana tarif ini belum final dan masih sekadar background saja. "Statement resmi tunggu nanti pengumumannya setelah sudah bisa komersial," tukasnya.
Layanan dari akses WiFi bagi penumpang first class nantinya akan dimasukkan dalam harga tiket. Sementara untuk kelas lainnya seperti bisnis dan ekonomi bisa dinikmati dengan membayar melalui kartu kredit atau membeli voucher yang disediakan Telkom.
Pembahasan soal tarif ini belum final karena masih dievaluasi bersama Garuda dan para mitranya, termasuk Telkom yang menjadi penyelenggara akses. Telkom sendiri berharap, kesepakatan dalam perjanjian kerja sama ini bisa diteken maksimal 14 September 2013 ini.
Kesepakatan ini akan menyangkut perjanjian tiga pihak, yaitu antara Telkom sebagai penyelenggara layanan In Flight Connectivity (IFC), Garuda sebagai penyedia layanan IFC kepada penumpang, dan Panasonic sebagai technology owner atau solution provider untuk layanan IFC. Perjanjian kerjasama ini antara Garuda-Telkom, Garuda Panasonic, dan Telkom-Panasonic.
Untuk membeli perangkat teknologi telekomunikasi di pesawat, Garuda kabarnya menyiapkan investasi sekitar USD 17,5 juta. Alatnya sendiri diperkirakan seharga USD 250 ribu. Sedangkan harga satu unit pesawat Boeing 777-300 ER sekitar USD 320 juta.
(rou/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!