Telkom Dibikin Babak Belur Gangguan Fiber Optik

Samarinda - Telkom dibikin pusing dengan gangguan yang terjadi pada jaringan fiber optiknya (FO) di wilayah Kaltim-Tengah. Sepanjang tahun 2012 yang lalu, tercatat ratusan titik gangguan FO yang menghubungkan kota Samarinda dengan kota-kota lain di Kaltim-Tengah.

Telkom wilayah Kaltim Tengah yang berkantor di Samarinda, Kalimantan Timur, membawahi pelayanan Telkom di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara serta Kota Samarinda sendiri. Gangguan yang terjadi berupa insiden hingga putusnya kabel FO dan berdampak pada layanan voice, data dan video.


"Tahun 2012 lalu saja tercatat 301 titik gangguan koneksi FO dari Samarinda ke wilayah lain di Kaltim-Tengah. Gangguan koneksi FO itu terbanyak se-Indonesia pada tahun itu. Gangguan itu menyulitkan kami untuk proses recovery karena waktunya tidak sebentar," kata Manager WAR Room Telkom wilayah Kaltim-Tengah, Hery Nugroho, dalam perbincangan bersama wartawan di Plasa Telkom Samarinda, Jl Awang Long, Jumat (15/11/2013) sore WITA.


Gangguan FO itu terjadi bukan tanpa sebab. Diterangkan Hery, gangguan disebabkan pada kegiatan proyek infrastruktur oleh pemerintah hingga gangguan alam. Pun upaya koordinasi dengan sejumlah pihak terkait pun belum membuahkan hasil maksimal di lapangan.


"Gangguan FO berakibat gangguan antar Satuan Sambungan Telepon (SSP). Kami agak dibuat babak belur. Bicara kerugian, belum bisa kami kalkulasikan dengan gangguan FO itu meski kami sering mendapat komplain dari pelanggan," sebut Hery.


"Kami akui juga gangguan FO juga berdampak pada layanan operator selular yang menyewa FO Telkom sebagai backbone. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan mengacu pada Standar Level Guarantee (SLG)," jelasnya.


Masih menurut Hery, menyusul gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemda, sejumlah langkah antisipasi pun telah dilakukan. Namun tidak jarang, terjadi miskomunikasi di lapangan sehingga berakibat pada putusnya kabel FO.


"Integrasi dengan berbagai pihak dan antisipasi di lapangan untuk mencegah terjadinya gangguan, masih sulit diwujudkan," tutupnya.


(ash/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!