CEO GoPro Ungkap Perjalanan 'Kamera Ekstrim' Besutannya

Jakarta - Nick Woodman boleh jadi pernah berjualan kamera di van. Ia juga pernah kehilangan uang jutaan dolar untuk memulai sebuah startup yang akhirnya gagal.

Namun kini, semuanya berbeda dan ia boleh tersenyum puas karena produk yang ia racik, telah mendatangkan keuntungan hingga lebih dari USD 500 juta. Nick Woodman tak lain adalah CEO GoPro, kamera yang dikenal lewat kemampuannya mengabadikan petualangan-petualangan ekstrim.


Kamera ini juga ditahbiskan oleh NPD Group dan data penjualan internal perusahaan, sebagai kamera dengan penjualan tercepat di dunia. Bagi penggemar olahraga yang memicu adrenalin, GoPro bukan nama yang asing.


Dalam sebuah wawancaranya dengan CBSNews, Woodman menceritakan bagaimana ia memulai usahanya hingga bisa sesukses sekarang. Woodman menjual GoPro dengan film 35mm pada surfer paska menghabiskan uang sebesar USD 4 juta untuk merintis startup yang berakhir kegagalan.


Ya, bukan berjualan di toko, namun hanya dari kendaraan vannya kala itu. Nama GoPro sendiri bermula dari tujuan awal pembuatan kamera untuk kalangan surfer yang ingin mengabadikan momentum ketika surfing, layaknya profesional.


Namun kini, lihat saja pengguna piranti wearable ini sangat beragam. Didesain untuk di-mounting ke berbagai permukaan, para pengguna GoPro menempatkannya di perahu kayak, mobil balap, sepeda dan masih banyak lagi, termasuk untuk tujuan ilmiah.


Lensa wide angle yang dimilikinya tak hanya bisa mengambil foto atau video HD, namun juga untuk merekam video time lapse hingga slow motion. Diketahui juga bahwa revenue perusahaan yang awalnya hanya USD 350.000 di tahun 2005 naik terus tiap tahunnya hingga menjadi lebih dari USD 500 juta di tahun 2012.

(sha/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!