Diborong Militer AS, BlackBerry Langsung Melejit

Jakarta - Saham BlackBerry langsung melompat lebih dari 9% setelah vendor asal Kanada itu dapat kontrak pengadaan 80.000 ponsel untuk personel militer Amerika Serikat (AS).

Sahamnya melesat 9,36% ke level US$ 9,93 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat seperti dikutip dari AFP, Rabu (22/1/2014).


Dengan penguatan itu, saham BlackBerry sudah menguat 30% dari awal 2014 dan 60% sejak menyentuh posisi terendahnya bulan lalu setelah melaporkan rugi lebih dari US$ 4 miliar (Rp 40 triliun).


Rencana Pentagon memasok 80.000 ponsel BlackBerry kepada personel militer AS ini masuk dalam program Departemen Pertahanan AS. Selain BB, ponsel lain yang masuk dalam program ini juga ada buatan Apple, Samsung, dan Motorola.


Saham BlackBerry memang sudah mulai menggeliat sejak awal bulan ini, setelah perusahaan berencana menggandeng Foxconn dalam memproduksi ponsel pintarnya. Analis menyambut baik hal ini karena dengan demikian BlackBerry bisa fokus mengembangkan software.


Tahun lalu BlakcBerry sudah membuka diri untuk menjual saham perusahaan ke investor besar. Tapi rencana ini dibatalkan dan memilih untuk mengambil opsi dana pinjaman untuk ekspansi.


Pamor pionir ponsel pintar ini sekarang sudah mulai redup, tersalip oleh para kompetitornya seperti iPhone dan berbagai ponsel Android.


Meski demikian, saat ini BlackBerry masih punya 70 juta pengguna di seluruh dunia. Tapi para pengguna setia itu masih menggunakan ponsel model lama karena model yang terbaru kurang laku di pasaran.


(ang/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!