Soal sensor internet China dan Korea Utara memang rajanya. Berbagai layanan Google, seperti Twitter, YouTube, Blogspot dan lainnya diblokir di dua negara terebut. Facebook pun juga mengalami hal yang sama di kedua wilayah itu.
Namun Schmidt percaya bahwa ke depannya para warga di China mengakses apa pun yang mereka mau di internet. Tidak ada lagi batasan yang dianggap membungkam 'suara' mereka.
"Dengan enkripsi bisa saja dalam dekade berikutnya kami bisa masuk ke dalam negara dengan aturan sensor yang ketat. Mengembalikan suara masyarakat," kata Schmidt di atas panggung World Economic Forum di Davos, Swiss.
Google memang tak menyebutkan secara spesifika jenis enkripsi apa yang ia maksud, tapi teknologi pengacak itu juga diklaim bisa membongkar firewall China dan meminimalisir aksi sadap yang dilakukan pemerintas AS melalui NSA.
"Enkripsi ini akan menjadi masalah untuk negara seperi China," lanjut Schmidt, seperti dikutip detikINET dari Wall Street Journal, Jumat (24/1/2014).
(eno/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!