Valuasi dari layanan penyimpanan mobile cloud ini langsung melesat begitu mendapat tambahan suntikan modal sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 3 triliun dari investor barunya, BlackRock.
Seperti detikINET kutip dari Forbes, Rabu (22/1/2014), BlackRock menjadi investor terbesar Dropbox bersama Goldman Sachs yang juga menanamkan modalnya sebesar USD 250 juta pada 2011 lalu, dan membuat valuasi Dropbox langsung menembus USD 4 miliar.
Selain kedua perusahaan itu, Dropbox juga punya investor lain seperti Sequoia Capital, Accel Partners, dan Index Ventures. Tak ketinggalan, masih ada dua investor perorangan yang menjadi pemodal layanan ini, yakni Bono dan The Edge, pentolan grup musik U2.
Dengan melonjaknya market cap Dropbox, seperti dilansir Wall Street Journal, telah membuat startup teknologi ini jadi perusahaan cloud termahal. Kompetitor terdekatnya, Box Inc, saja hanya memiliki valuasi USD 2 miliar atau seperlima dari Dropbox.
Dropbox yang kini melayani 4 juta akun pengguna, rencananya akan memanfaatkan suntikan dana segar itu untuk membiayai ekspansinya di bisnis piranti lunak. Langkah ini disiapkan untuk menyaingi ekspansi Microsoft dan Amazon yang tengah menggenjot bisnis cloud. Selain menawarkan layanan cloud, Dropbox juga menyediakan sistem keamanan online.
Hingga akhir 2013 lalu, Dropbox yang sempat ditaksir Steve Jobs, diperkirakan membukukan pendapatan lebih dari USD 200 juta, naik dari tahun sebelumnya sebesar USD 116 juta. Pendapatan Dropbox terus melesat mengingat pada 2011 lalu pemasukannya hanya USD 46 juta.
(rou/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!