Investor Tertipu, Tentara AS Tak Pesan 80 Ribu BlackBerry

New York - Informasi yang beredar di pasar saham tidak selalu benar, banyak rumor liar yang beredar. Contohnya yang terjadi terhadap saham BlackBerry.

Beredar kabar, yang juga diberitakan oleh banyak media internasional, bahwa vendor asal Kanada itu mendapat pesanan 80.000 ponsel pintar dari Pentagon untuk kebutuhan tentara Amerika Serikat (AS).


Rencana Pentagon memasok 80.000 ponsel BlackBerry kepada personel militer AS ini masuk dalam program Departemen Pertahanan (DoD) AS. Selain BB, ponsel lain yang masuk dalam program ini juga ada buatan Apple, Samsung, dan Motorola.


Kabar itu beredar pada Rabu pekan ini. Kala itu saham BlackBerry langsung melejit hingga 9% pada penutupan perdagangan setempat.


Satu hari berselang, sahamnya langsung jatuh 3%. Kok bisa? Seperti dikutip detikINET dari CNN, Jumat (24/1/2014), Pentagon memberikan klarifikasi bahwa pemesanan ponsel pintar baru untuk tentara AS tetap dilakukan, hanya saja BlackBerry tidak termasuk.


Padahal, sebelumnya DoD sudah mengeluarkan siaran pers mengenai pengadaan ponsel pintar. Di situ disebutkan soal pengadaan 1.800 perangkat iPhone, iPad, dan Android.


Dalam siaran pers itu juga memang disebutkan ada 80.000 headset BlackBerry. Nah, DoD mengklarifikasi bahwa 80.000 headset yang tercantum di siaran pers itu bukanlah ponsel baru, tapi yang sudah dibeli sejak lama hanya saja belum dibagikan kepada tentara AS.


Lantas saja harga saham BlackBerry merosot karena dilanda aksi jual. Ada miskomunikasi antara DoD kepada media internasional dan juga investor di seluruh dunia.


Meski Kamis kemarin saham BlackBerry merosot, namun sejak awal tahun ini masih tumbuh positif, sekitar 38%.


(ang/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!