Kesabaran Menjepret Siluet

Jakarta - Foto ini saya buat di Kamboja 2013 yang lalu saat tur fotografi kelompok ke-2. Lokasinya di daerah persawahan yang memiliki banyak pohon aren di sekitarnya.

Idenya adalah menangkap foto siluet anak dengan kerbau, pedati dan suasana langit matahari terbenam. Kebetulan saat berkunjung kedua kalinya, langit cerah dan matahari menampakkan dirinya. Di kunjungan pertama, hari mendung jadi warna langit abu-abu.


Untuk membuat foto semacam ini, kita perlu berada di posisi lebih rendah daripada subjek foto jika tidak maka bentuknya tidak utuh. Jadi saya turun ke persawahan. Agak becek, tapi tidak masalah.


Secara komposisi, saya menempatkan anak dan kerbau di sebelah kiri, karena dia menghadap ke arah kanan. (Lebih tepatnya saya menempatkan diri dan mengarahkan kamera supaya posisi anak & kerbau di sebelah kiri bidang gambar.


Kemudian pedati dan pohon di sebelah kanan. Saya sengaja memasukkan pohon aren dan pedati di dalam bidang gambar supaya mendapat kesan lingkungan tempat saya memotret.


Saya berpindah-pindah mencari sudut supaya pedati dan pohon tidak menabrak/menutup satu sama lainnya. Awan-awan di langit yang berwarna jingga juga saya perhatikan dan saya upayakan untuk menjadi 'leading line' yang menunjuk pada anak (jagoan di foto tersebut).


Untuk setting kamera, saya mengunakan bukaan f/4 supaya anak dan keseluruhan kerbaunya tajam, dan shutter speed 1/500 detik untuk mendapatkan foto yang tajam meskipun kerbau dan anak tersebut bergerak-gerak. Next


(ash/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!