Asosiasi Internet Angkat Bicara Soal 'Pembajakan Indosat'

Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) angkat bicara soal kasus jaringan yang mendera Indosat, khususnya soal kabar pembajakan terhadap lebih dari 400 ribu prefix internet global.

Seperti diketahui, Indosat kemarin sempat mengalami masalah serius di jaringan selulernya. Imbasnya cukup besar. Selain jaringan yang rontok dalam skala nasional, internet global pun kabarnya juga ikut kecipratan masalah.


Terlebih lagi dengan adanya tudingan dari BGP Monitoring tentang pembajakan akibat adanya perubahan routing dari border gateway protocol di link internasional milik Indosat.


Menurut Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun, kejadian seperti itu memang bisa melumpuhkan jaringan. Namun ditegaskannya, Indosat yang tergabung di dalam APJII, tidak melakukan pembajakan seperti yang dituding oleh BGP dalam laporannya.


"Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja, serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing tapi murni karena human error," kata Irvan dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (4/4/2014).


Artinya, lanjut dia, kemungkinan kesalahan routing bisa saja terjadi. Dijelaskan Irvan, bahwa kejadian ini terdeteksi oleh BGP Monitoring pada sekitar pukul 01.00 Kamis dini hari, sehingga mengakibatkan terjadinya kekacauan internet global di banyak negara.


Negara yang terdeteksi ikut terpengaruh antara lain Thailand, Amerika Serikat, Australia, Polandia, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya. Sedang perusahaan telekomunikasi dan internet di negara lain yang kena imbasnya adalah Telstra, AT&T, Hutchison, BTN, NTT Jepang, KDDI, Singtel, Level3, CableOne, dan Akamai.


(rou/rou)