Fortinet Lengkapi ADC dengan Pendeteksi IP Berbahaya

Taipei - Fortinet menambah kelengkapan perangkat ADC (Application Delivery Controllers) dengan sistem operasi Forti ADC 4.0 yang mampu mengenali IP yang berbahaya.

Layanan IP Reputation itu secara otomatis memblokir trafik yang masuk dari sumber yang punya reputasi buruk.


Pre-Sales Consulting Director Fortinet SouthEast Asia, Eric Chan, menjelaskan reputasi itu didapat dari hasil penyaringan IP berbahaya yang masuk ke lebih dari 125 ribu klien mereka. “Dengan jumlah pengguna itu, kami punya jutaan sensor yang memeriksa IP berbahaya,” ujarnya.


Sumber trafik berbahaya itu dianalisis oleh sekitar 200 peneliti Fortinet. Saat ini perusahaan penyedia perangkat keamanan jaringan itu memiliki 75 terabyte sampel serangan dari IP berbahaya tersebut.


Forti ADC 4.0 adalah sistem operasi yang dipasang Fortinet pada tiga ADC terbarunya. Pada Rabu, 3 April 2014, Fortinet meluncurkan ADC secara global di Taipei, Taiwan.


Perangkat baru Fortinet yang membantu mencegah beban kerja yang terlalu tinggi pada data center itu adalah Forti ADC-4000D untuk perusahaan dengan trafik tinggi.


Lalu FortiADC-2000D untuk trafik menengah dan buat perusahaan berlalu-lintas data rendah ditawarkan FortiADC-1500D.


Fitur baru lainnya adalah Virtual Domains atau VDOMS. Fitur ini memungkinkan perusahaan pemakai ADC Fortinet bisa mengatur ADC virtual yang terpisah menggunakan satu perangkat FortiADC.


Peluncuran dan penambahan fitur ini sekaligus upaya Fortinet mendongkrak posisi mereka di pasar ADC Asia-Pasifik. Saat ini pasar ADC tersebut masih didominasi oleh F5 Networks, Inc. Demi menarik pelanggan, mereka tak mengenakan biaya tambahan buat tambahan 16 Gigabit Ethernet ports dan 10-Gigabit SFP+Ethernet Port.


(okw/ash)