Sejak dimulai bulan Februari 2014 lalu, program yang digagas oleh Menteri Pertahanan Tiongkok itu sudah meringkus sedikitnya 3.540 kriminal yang meresakan warga, khususnya di Beijing.
Selain menangkap para kriminal, program tersebut juga sudah berhasil menyita sekitar 2.600 BTS mobile palsu yang dipakai untuk menyebarkan SMS palsu. Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (2/4/2014).
Semua perangkat tersebut dipakai untuk mengirim pesan sampah ke pengguna ponsel terdekat dengan menggunakan nomor telepon abal-abal, atau mereka bisa juga menyamar sebagai sumber-sumber resmi. Misalnya saja dari pemerintah, instansi pembayaran, dan lain-lain.
Isi pesan sampah tersebut kebanyakan mengajak para calon korbannya untuk bertransaksi perbankan, tujuannya agar para penipu bisa mengambil alih akun para korbannya. Selain itu juga ada pesan cabul yang disebarkan oleh pelaku.
Pertumbuhan SMS spam di Tiongkok memang sudah sampai pada taraf meresahkan warga, bahkan ada sebuah grup spesialis pengirim spam yang sudah mengririmkan 200 juta pesan dalam satu wilayah, yakni di Liaoning.
Berbagai langkah pun dilakukan pemerintah Negeri Tirai Bambu untuk memerangi aksi kejahatan tersebut, termasuk melakukan sweeping di lokasi-lokasi yang dicurigai.
(eno/ash)