Perusahaan penyedia solusi teknologi asal Jepang ini memang mengembangkan bagaimana teknologi bisa masuk ke pasar agrikultura. Di Jepang, Fujitsu telah mengembangkannya, dan berhasil.
Dalam Fujitsu Forum 2014, di Tokyo, Jepang, Presiden Direktur Masami Yamamoto tampil ke atas panggung dengan membawa selada air dan memakannya.
“Ini adalah sayuran yang pertama kali ditanam oleh Fujitsu. Ini menunjukkan internet dan teknologi bisa masuk ke sector agricultural,” kata Yamamoto, di depan sejumlah wartawan, termasuk detikINET.
Dia mengatakan internet dan dan supercomputer serta solusi yang ditawarkan oleh Fujitsu dapat menjadi jawaban atas masalah kurangnya produktivitas di sektor pertanian di negara maju.
Yamamoto mengatakan selada ini diproduksi secara steril. Di dalam alat yang sedemikian rupa dibuat oleh Fujitsu, selada dipantau secara detil dan teliti mulai dari kadar air, keadaan suhu dan lain sebagainya.
Informasi yang didapatkan dapat diterima oleh para petani untuk mendapatkan selada yang tak hanya sehat, namun juga steril.
Sebagai gambaran, selada ini matang dengan hasil pengujian steriliasi dijual ke pasar sebesar USD 4,90 untuk 90 gram, dan harganya dua kali lipat dari selada konvensional.
(tyo/eno)