"Menurut saya BlackBerry Jakarta ini bagus, tapi sayang datangnya terlambat. Coba kalau datangnya dari tahun lalu, mungkin kondisinya bisa beda," kata Deddy Avianto, pengembang aplikasi sekaligus pehobi gadget yang ditemui detikINET di sela peluncuran BlackBerry Z3.
Deddy menilai, BlackBerry harus bisa menjaga momentum pasar dengan mengemas komunikasi pemasaran yang lebih agresif agar Z3 tidak berakhir layaknya produk BlackBerry 10 lainnya seperti Q5 yang bagus secara perangkat, tetapi gagal dalam membangun kesetiaan pasar.
“Sayang sekali kalau sampai dua kali kehilangan momentum. Manajemen BlackBerry di Indonesia harus bisa memetik hikmah kejadian yang lalu," kata pria berkumis yang hobi jalan-jalan dengan celana pendek ini saat ditemui di Ritz Carlton, Jakarta.
IDC sebelumnya melansir data-data terbaru tentang pangsa pasar BlackBerry di Indonesia. Menurut biro riset itu, pangsa pasar BlackBerry mencapai puncaknya pada tahun 2011 dengan 43% market share. Tapi pada tahun 2013, pangsa pasarnya di Indonesia turun drastis, menjadi sekitar 13%.
Kehadiran BlackBery Z3 Jakarta Edition ini pun dinilai IDC sangat krusial untuk membangkitkan momentum BlackBerry di Indonesia, meski hal itu juga masih diragukan oleh para peneliti pasar yang tergabung di biro riset itu.
Di Indonesia sendiri, BlackBerry Jakarta baru akan dipasarkan secara umum mulai 15 Mei mendatang dengan banderol harga Rp 2.199.000. Namun bagi yang telah memesannya secara pre-order, sudah bisa memilikinya sejak hari ini, Rabu (14/5/2014).Next
(rou/ash)