Microsoft-Nokia 'Kawin', Developer Takkan Jadi 'Anak Tiri'

Jakarta - Bergabungnya Nokia dengan Microsoft bisa memperkuat platform yang diusung keduanya. Nokia yang sebelumnya memang sudah menjalin kerjasama erat dengan Microsoft untuk urusan pengembangan aplikasi, menegaskan bakal melanjutkan dukungan bagi para developer.

Nokia sendiri memiliki komunitas developer yang cukup solid. Dukungan terhadap para developer ini disokong oleh sejumlah fasilitas Nokia yang bisa menjadi bekal bagi para developer dalam membuat aplikasi.


"Kami punya hubungan yang kuat dengan mitra konsumen setempat, operator lokal, distributor retailer, dan kami juga punya analytic engine di organisasi kerja kami di Nokia," kata Head of DX APAC Microsoft Mobile Device Srikanth Raju dalam wawancara dengan sejumlah media.


Dikatakannya, Nokia punya semacam para intelijen yang memberitahukan pendapat mengenai perangkat mereka, pilihan brand, alasan mereka membeli sebuah ponsel, aplikasi yang mereka inginkan, dan informasi lainnya.


"Dengan mengetahui apa yang diinginkan konsumen, kami juga tahu kemampuan perangkat kami, lalu kami sampaikan pada para developer sehingga mereka bisa menciptakan kontennya. Sekarang di Microsoft, kami akan terus melakukan itu pada komunitas developer kami," jelasnya.


Nokia selama ini sudah dikenal rajin menggelar berbagai event untuk berburu bakat-bakat baru di bidang aplikasi. Salah satu event-nya yang paling dikenal adalah Mobile Games Developer War. Selain itu, perusahaan asal Finlandia ini juga rajin berkunjung ke kampus-kampus.


Saat ini yang sedang giat digarap tim yang dipimpin Maretha Dewi selaku Head of Developer Experience Microsoft Device Indonesia adalah melombakan aplikasi-aplikasi dari setiap universitas.


"Nanti hasil akhirnya dinilai berdasarkan universitas mana yang paling aktif. Mereka yang menang, yang paling aktif. Kita akan buatkan innovation lab. Kita support device, kurikulum, workshop, kalau ada API baru kita share di situ, jadi itu beberapa program yang kita lakukan untuk support developer," ujar Maretha.


Ditambahkannya, saat ini sejumlah kampus sudah mengimplementasikan kurikulum yang mereka buat. Kurikulum itu pun diintegrasikan ke Develop, salah satu platform milik Nokia untuk menggandeng developer, termasuk di dalamnya ada platform Asha dan tentunya Windows Phone.


(rns/ash)