Pernyataan itu ditegaskan langsung oleh John Chen, CEO BlackBerry, yang tengah berkunjung ke Indonesia. Menurutnya, membangun pabrik ponsel sendiri bukan opsi yang menarik saat ini.
"Saya tak punya rencana untuk bangun pabrik di manapun di dunia ini," ujarnya seusai peluncuran BlackBerry Z3 Jakarta Edition di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Menurutnya saat ini, untuk bisa terus kompetitif mendesain produk, pihaknya juga butuh bantuan pihak ketiga untuk meringani beban produksi. Langkah yang telah ditempuh perusahaan asal Kanada itu ialah dengan menggandeng Foxconn.
"Relasi kami dengan Foxconn sangat baik. Sejak kami tandatangan kontrak perjanjian kerjasama pertengahan Desember tahun lalu, mereka dalam empat bulan sudah bisa menghadirkan satu produk dengan cepat.
"Kolaborasi yang besar tapi berjalan lancar. Mereka bahkan tetap menghabiskan masa liburan dan Natal untuk tetap stay di Taiwan (memproduksi BlackBerry Jakarta)," lanjutnya.
Menurut Chen, BlackBerry Jakarta ini sendiri hanya akan diproduksi terbatas 25 ribu unit. Khusus yang bertuliskan 'JAKARTA' di belakang casingnya. Ponsel ini sendiri memang sengaja dikhususkan untuk pasar Indonesia.
"Tentu kami juga akan menjualnya ke negara lain. Tapi tidak dalam waktu dekat, mungkin sekitar Juni baru akan kami luncurkan secara global. Saat ini khusus untuk Indonesia dulu," pungkasnya.
(rou/ash)